Mengapa Tukang Selingkuh Selalu Memiliki Alasan untuk Membenarkan Perbuatannya?

Perselingkuhan adalah salah satu tindakan yang dapat menghancurkan sebuah hubungan. Ketika seseorang memilih untuk berselingkuh, dampaknya bisa sangat besar, baik untuk pasangan yang dikhianati maupun untuk dirinya sendiri. Namun, yang seringkali lebih mengejutkan adalah bagaimana tukang selingkuh, meskipun menyakiti orang lain, sering kali memiliki alasan atau pembenaran untuk perbuatannya. Apa yang membuat mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan bisa dibenarkan? Berikut adalah beberapa alasan yang umum digunakan oleh tukang selingkuh untuk membenarkan tindakan mereka.

1. Rasa Tidak Diperhatikan dalam Hubungan

Salah satu alasan paling umum yang sering digunakan oleh tukang selingkuh adalah merasa tidak diperhatikan atau tidak dihargai dalam hubungan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa pasangan mereka tidak memberikan perhatian yang cukup, baik dalam hal emosional, fisik, maupun psikologis. Dalam kondisi ini, mereka mungkin mencari perhatian atau validasi dari orang lain di luar hubungan mereka.

Namun, meskipun perasaan terabaikan bisa menjadi alasan yang masuk akal dalam beberapa kasus, ini tetap tidak membenarkan perselingkuhan. Alih-alih mencari solusi dalam hubungan yang sehat, tukang selingkuh memilih untuk melarikan diri ke luar dan mengambil langkah yang merusak kepercayaan.

2. Rasa Tidak Bahagia dalam Hubungan

Beberapa tukang selingkuh merasa tidak bahagia dalam hubungan mereka, tetapi mereka tidak merasa cukup berani untuk mengakhiri hubungan tersebut secara terbuka. Ketika mereka merasa hubungan tersebut sudah tidak memberikan kebahagiaan lagi, mereka mungkin mulai mencari kebahagiaan di luar hubungan, dengan harapan bahwa itu bisa mengisi kekosongan yang ada.

Di sini, mereka cenderung menggunakan alasan “saya tidak bahagia” untuk membenarkan tindakan selingkuh mereka. Mereka merasa bahwa perselingkuhan adalah cara untuk merasa lebih baik, tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau perasaan pasangan yang mereka khianati.

3. Kebutuhan Seksual yang Tidak Terpenuhi

Kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi dalam hubungan bisa menjadi salah satu alasan yang sering diajukan oleh tukang selingkuh. Mereka merasa bahwa pasangan mereka tidak lagi memenuhi kebutuhan fisik mereka, dan mereka mencari kepuasan ini di luar hubungan. Dalam banyak kasus, alasan ini digunakan oleh mereka yang mungkin merasa bahwa mereka tidak puas dengan kehidupan seksual mereka, tetapi tidak mampu untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang sehat.

Namun, meskipun ketidakpuasan seksual bisa menjadi masalah dalam hubungan, mencari kepuasan di luar hubungan bukanlah solusi yang tepat. Ketika masalah seksual muncul, komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan adalah langkah yang lebih bijaksana daripada berselingkuh.

4. Pengaruh Lingkungan Sosial atau Teman

Lingkungan sosial atau teman-teman parlay juga dapat berperan dalam pembenaran tindakan perselingkuhan. Kadang-kadang, seseorang yang berselingkuh bisa merasa bahwa semua orang di sekitarnya melakukannya atau bahkan mendukung perilaku tersebut. Jika mereka bergaul dengan teman-teman yang memiliki pandangan permisif terhadap perselingkuhan, mereka mungkin mulai merasa bahwa itu adalah hal yang biasa dan dapat diterima.

Kecenderungan untuk mengikuti pola perilaku lingkungan atau teman-teman ini sering kali digunakan sebagai alasan oleh tukang selingkuh. Namun, ini lebih menggambarkan bahwa mereka mudah dipengaruhi oleh orang lain dan kurang memiliki kendali atas keputusan mereka sendiri.

5. Mereka Tidak Menganggap Perselingkuhan sebagai Masalah Serius

Ada juga tukang selingkuh yang tidak melihat perselingkuhan sebagai masalah besar. Mereka mungkin merasakannya sebagai sesuatu yang sepele atau sebagai bentuk “hiburan sementara”. Bagi mereka, perselingkuhan mungkin bukan tanda bahwa hubungan itu bermasalah, melainkan hanya sebagai pelarian sesaat atau sesuatu yang bisa mereka lakukan tanpa melihat dampak jangka panjang.

Orang dengan pandangan seperti ini seringkali tidak menghargai hubungan atau tidak menganggapnya sebagai komitmen yang serius. Mereka mungkin tidak menyadari betapa merusaknya tindakan mereka bagi pasangannya dan hubungan itu sendiri.

6. Kurangnya Kesadaran tentang Dampak Emosional

Banyak tukang selingkuh yang merasa tidak memiliki kesadaran penuh tentang dampak emosional yang ditimbulkan oleh perselingkuhan mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan mempengaruhi pasangan mereka secara serius atau hanya akan menyakiti mereka untuk sementara waktu. Beberapa mungkin bahkan meyakini bahwa pasangan mereka tidak akan pernah mengetahui perselingkuhan tersebut, sehingga mereka merasa tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan.

Kurangnya empati dan kesadaran akan rasa sakit yang dirasakan oleh pasangan adalah alasan yang sering digunakan oleh mereka yang tidak merasa bersalah setelah berselingkuh.

7. Menanggapi Ketegangan dalam Hubungan dengan Cara yang Salah

Terkadang, tukang selingkuh menggunakan perselingkuhan sebagai cara untuk mengatasi ketegangan atau konflik dalam hubungan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa hubungan mereka sedang berada di ujung tanduk atau penuh dengan ketegangan, dan mereka mencoba melarikan diri dari masalah tersebut dengan cara yang destruktif. Dalam hal ini, mereka menggunakan selingkuh sebagai cara untuk “melupakan” masalah sejenak tanpa menyelesaikannya dengan cara yang matang dan dewasa.

Kesimpulan

Bagi tukang selingkuh, alasan mereka untuk membenarkan tindakan mereka seringkali berakar pada masalah komunikasi, ketidakbahagiaan dalam hubungan, atau kurangnya kesadaran tentang dampak emosional yang ditimbulkan. Meskipun alasan-alasan ini bisa dipahami dalam konteks tertentu, tetap saja perselingkuhan adalah pilihan yang salah. Menghadapi masalah dalam hubungan dengan cara yang jujur dan terbuka jauh lebih baik daripada memilih jalan pintas yang merusak. Setiap pasangan harus belajar untuk berkomunikasi dan bekerja sama untuk mengatasi masalah, bukan mencari jalan keluar dengan perselingkuhan.

Scroll to Top